njajal

Sabtu, 22 Desember 2012

jangan sering menjemur mobil


Kota2 di Indonesia saat ini sangat panas, masuk
mobil jangan langsung nyalakan A.C.
Udara dari semprotan A.C. bercampur dengan udara
dalam mobil yang'ngelekep'
- bisa menimbulkan
udara yang menyebabkan kanker, bila dihirup.
Mau naik mobil? O.K. boleh, buka semua kaca, lalu
nyalakan A.C.
selama beberapa menit, baru
kemudikan kendaraan tersebut n tutup kaca2nya
kembali.
Tidak heran, semakin banyak orang meninggal karena
kanker. Kita ber tanya2 darimana saja penyebabnya tetapi di sini ada sebuah contoh yang menjelaskan
insiden2 yang dapat menyebabkan kanker.
Menurut sbh penelitian, dashboard mobil, sofa,
pengharum mobil menghasilkan Benzene , racun
penyebab kanker (karsinogen).
luangkanlah waktu dan
amatilah bau plastik dashboard yang terkena panas. Selain menyebabkan Kanker, Benzene meracuni
tulang2 anda, menyebabkan Anemia dan menurunkan
jumlah sel darah putih.
Bila terhirup terus-menerus dalam jangka waktu yg
lama dapat menyebabkan Leukemia, menambah
resiko penyebab kanker. Dapat juga mengakibatkan keguguran. Tingkat Benzene di dalam ruangan yang
bisa ditoleransi sbesar 50mg/ft2.
Sebuah mobil
yang terparkir di dalam ruangan dengan jendela
tertutup akan mengandung 400-800 mg Benzene..
Jika parkir di luar ruangan dibawah sinar matahari
pada temperatur 15derajat ke atas, tingkat Benzene naik hingga 2000-4000 mg, 40 kalidari
tingkat Benzene yang bisa ditoleransi.
Orang2 yang
sewaktu masuk ke dalam mobil, tidak membuka
jendela sama sekali akan mau tak mau, menghirup
banyak racun yang dengan sangat cepat masuk
kedalam tubuh anda.
Benzene adalah racun yang mempengaruhi ginjal dan hati...
Buruknya, sangatlah
sulit bagi tubuh untuk membasmi racun-racun tsb.
Jd anda sekalian, bukalah pintu dan jendela mobil
sblm masuk, berilah waktu untuk racun2 mematikan
ini keluar -
sebelum anda masuk dlm mobil..
Bagikanlah info ini kpd org yg ada disekitar anda...

rumor kegelapan 3 hari:23,24,25

Meski rumor 'kiamat' santer berhembus akan terjadi pada 21 Desember 2012, beberapa ilmuwan dan lembaga ilmiah telah membantahnya. Bantahan juga diungkapkan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN).

Menurut LAPAN, penanggalan bangsa Maya yang diinterpretasi menjadi dunia berakhir pada 21 Desember 2012, tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, fenomena antariksa yang terjadi pada hari ini cenderung seperti biasa.

"Tidak ada alasan untuk mengkaitkan fenomena antariksa dengan isu 'kiamat'. Fenomena antariksa dalam beberapa hari ke depan dalam kondisi
normal saja," ujar Thomas Djamaluddin, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika LAPAN,

Thomas mengatakan beberapa pihak mengaitkan isu 'kiamat' 2012 dengan peristiwa Badai Matahari 2012. Ini adalah puncak aktivitas matahari, dan siklus aktivitas matahari ini mempunyai periode 11 tahun.

Dalam catatannya, puncak aktivitas matahari sebelumnya terjadi pada 1979, 1989, dan 2000.

Pada saat puncak aktivitas itu, kata Thomas, bintik matahari akibat aktivitas magnetik meningkat jumlahnya. Pada saat itu badai matahari berupa lontaran partikel berenergi tinggi dan emisi gelombang elektromagnetik (berupa flare) frekuensi kejadiannya juga meningkat.
Badai Matahari ditandai dengan perubahan medan magnetik yang ditunjukkan dengan variasi jumlah titik matahari (sunspot), ledakan matahari (flare),  semburan gas matahari (prominensa atau filamen) dan lontaran materi korona (CME, coronal mass ejection).

"Tetapi badai matahari tidaklah berakibat 'kiamat'," tegasnya.

Ledakan tersebut, tambahnya, hanya mengganggu medan magnetik bumi dan ionosfer. Gangguan ini dapat menyebabkan terbukanya celah medan magnetik bumi sekitar kutub sehingga partikel bermuatan (proton dan elektron) dapat masuk ke atmosfer bumi yang dapat membentuk aurora dan dapat menginduksi jaringan listrik di negara-negara dekat kutub.

Gangguan ionosfer mengganggu komunikasi radio gelombang pendek yang menggunakan ionosfer sebagai pemantul. Sehingga komunikasi radio bisa terputus.

"Jadi, harus waspada kemungkinan terganggunya siaran televisi, komunikasi telepon, dan jaringan ATM," tambahnya.

Tiga Hari Kegelapan
Thomas juga membantah soal isu tiga hari kegelapan pada 23, 24, dan 25 Desember. Isu hari kegelapan ini berupa pengelompokan alam semesta, matahari, dan bumi akan mengelompok untuk pertama kali.
Bumi akan bergeser dari dimensi ketiga saat ini ke nol dimensi, kemudian beralih ke dimensi keempat. Seluruh semesta pun akan menghadapi perubahan besar.

"Informasi itu sangat rancu dan menyesatkan. Tidak ada pengelompokan di alam semesta," kata Thomas.